Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menghadapi serangkaian peristiwa besar yang memicu Fluktuasi pasar yang tajam. Data terbaru yang dirilis menunjukkan CPI AS bulan Juli naik 2,7% secara tahunan, menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah sedikit mereda, dan berita ini segera memicu reaksi positif di pasar.
Dengan dirilisnya data inflasi, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve semakin meningkat, harga Bitcoin dengan cepat menembus batas 120.000 dolar. Minat investor institusi terhadap Aset Kripto terus meningkat, dengan hanya posisi ETF yang telah melebihi 80 miliar dolar, sementara Bitcoin yang dimiliki oleh perusahaan MicroStrategy bahkan bernilai 72 miliar dolar.
Namun, pasar juga menghadapi beberapa faktor risiko potensial. Gelombang penguncian koin senilai hampir 30 miliar USD yang akan datang bulan ini mungkin akan memberikan tekanan tertentu pada pasar. Di antaranya, Solana akan menguncikan 747 juta USD, dan Worldcoin akan menguncikan 203 juta USD. Khususnya, proyek seperti LayerZero yang akan melepaskan 23% dari total volume yang beredar sekaligus, mungkin akan memicu fluktuasi harga dalam jangka pendek.
Dalam hal regulasi, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) baru-baru ini meluncurkan 'program enkripsi', yang secara jelas menyatakan bahwa 'kebanyakan koin tidak dianggap sebagai sekuritas'. Perubahan kebijakan ini dianggap sebagai sinyal positif bagi industri enkripsi. Sementara itu, Hong Kong juga meluncurkan undang-undang stablecoin, dan lembaga keuangan tradisional seperti Citibank juga mulai terlibat dalam bisnis stablecoin, menunjukkan bahwa Aset Kripto secara bertahap mendapatkan pengakuan mainstream.
Dalam hal inovasi teknologi, platform NFT mulai mencoba model dividen AI, dan perkembangan bursa terdesentralisasi menunjukkan momentum yang kuat, dengan seluruh ekosistem yang terus berkembang dan memperbaiki diri. Bagi para investor, setelah data CPI diumumkan, mungkin akan ada beberapa peluang perdagangan. 125.000 dolar AS dianggap sebagai level resisten penting untuk Bitcoin, sementara jika terjadi penurunan hingga sekitar 112.000 dolar AS, itu bisa menjadi waktu yang lebih baik untuk membeli. Selain itu, imbal hasil tahunan untuk staking stablecoin berada di kisaran 5%-8%, yang dapat menjadi pilihan untuk mengatasi risiko.
Secara keseluruhan, seiring dengan klarifikasi lingkungan kebijakan dan masuknya sejumlah besar dana, pasar Aset Kripto di bulan Agustus menunjukkan tren perkembangan yang positif. Namun, investor tetap harus waspada terhadap risiko potensial, menjaga sikap investasi yang hati-hati dan rasional.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menghadapi serangkaian peristiwa besar yang memicu Fluktuasi pasar yang tajam. Data terbaru yang dirilis menunjukkan CPI AS bulan Juli naik 2,7% secara tahunan, menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah sedikit mereda, dan berita ini segera memicu reaksi positif di pasar.
Dengan dirilisnya data inflasi, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve semakin meningkat, harga Bitcoin dengan cepat menembus batas 120.000 dolar. Minat investor institusi terhadap Aset Kripto terus meningkat, dengan hanya posisi ETF yang telah melebihi 80 miliar dolar, sementara Bitcoin yang dimiliki oleh perusahaan MicroStrategy bahkan bernilai 72 miliar dolar.
Namun, pasar juga menghadapi beberapa faktor risiko potensial. Gelombang penguncian koin senilai hampir 30 miliar USD yang akan datang bulan ini mungkin akan memberikan tekanan tertentu pada pasar. Di antaranya, Solana akan menguncikan 747 juta USD, dan Worldcoin akan menguncikan 203 juta USD. Khususnya, proyek seperti LayerZero yang akan melepaskan 23% dari total volume yang beredar sekaligus, mungkin akan memicu fluktuasi harga dalam jangka pendek.
Dalam hal regulasi, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) baru-baru ini meluncurkan 'program enkripsi', yang secara jelas menyatakan bahwa 'kebanyakan koin tidak dianggap sebagai sekuritas'. Perubahan kebijakan ini dianggap sebagai sinyal positif bagi industri enkripsi. Sementara itu, Hong Kong juga meluncurkan undang-undang stablecoin, dan lembaga keuangan tradisional seperti Citibank juga mulai terlibat dalam bisnis stablecoin, menunjukkan bahwa Aset Kripto secara bertahap mendapatkan pengakuan mainstream.
Dalam hal inovasi teknologi, platform NFT mulai mencoba model dividen AI, dan perkembangan bursa terdesentralisasi menunjukkan momentum yang kuat, dengan seluruh ekosistem yang terus berkembang dan memperbaiki diri. Bagi para investor, setelah data CPI diumumkan, mungkin akan ada beberapa peluang perdagangan. 125.000 dolar AS dianggap sebagai level resisten penting untuk Bitcoin, sementara jika terjadi penurunan hingga sekitar 112.000 dolar AS, itu bisa menjadi waktu yang lebih baik untuk membeli. Selain itu, imbal hasil tahunan untuk staking stablecoin berada di kisaran 5%-8%, yang dapat menjadi pilihan untuk mengatasi risiko.
Secara keseluruhan, seiring dengan klarifikasi lingkungan kebijakan dan masuknya sejumlah besar dana, pasar Aset Kripto di bulan Agustus menunjukkan tren perkembangan yang positif. Namun, investor tetap harus waspada terhadap risiko potensial, menjaga sikap investasi yang hati-hati dan rasional.